Cerita Penjual Pernak-pernik Agustusan Keluhkan Sepinya Pembeli

Penjual pernak-pernik Agustusan keluhkan sepinya pembeli

Pariwarajambi.com – Pandemi Covid-19 ini dampaknya sangat dirasakan pedagang pernak-pernik Agustusan, dua tahun ini barang dagangan mereka sepi pembeli.

Pedagang musiman yang biasanya meraup untung semarak HUT RI, kini hanya bisa pasrah karena hasil yang ia dapatkan tidak seindah barang dagangannya.

Bujang penjual pernak-pernik agustusan di depan kantor lurah Pematang Kandis Bangko mengaku pasrah dengan kondisi saat ini.

Dia menceritakan sudah dua tahun ini penjualannya turun berkali-kali lipat dibandingkan dengan masa sebelum pandemi Covid-19.

“Sepi bang, sudah dua tahun ini. Syukur-syukur balik modal bang, biasanya dekat-dekat 17 Agustusan puncaknya pembeli, tapi kini masih sepi,” katanya kurang semangat melihat barang dangannya masih banyak.

Bujang mengenang hasil dagangannya sebelum pandemi Covid-19, terutama puncaknya tujuh hingga dua hari jelang tanggal 17 Agustus, itu ia bisa mengantongi hasil jualan Rp 3 hingga Rp 5 juta perhari.

“Tahun-tahun dulu (Sebelum pandemi Covid-19) sehari bisa sampai Rp 5 juta, paling kecil diatas tiga jutaan. Sekarang Rp 500 saja susah, bahkan dalam sehari nyaris tidak ada yang beli, abang lihat sendiri,” sebutnya sembari menunjukkan barang dagangannya yang masih menumpuk.

Biasanya Agustusan banyak kegiatan, banyak lomba-lomba, ada pawai, Agustusan ramai sampai ke desa-desa.

“Jadi bendera merah putih, umbul-umbul dan pernak-pernik Agustusan banyak yang nyari. Kalau kini palingan ada yang beli bendera merah putih untuk pasang depan rumah, itu pun satu-satu, kalau dulu sekali beli banyak, ada yang borong malahan,” ujarnya dan mengatakan sehari sebelum 17 akan tutup dagangan.

Kondisi ini disebutnya juga dialami teman-temannya penjual penak-pernik Agustusan yang lain.

“Iya sama, kami inikan sama. (Pedang) Ada yang asli Bangko, ada juga yang dari Jawa, barangnya dari Jawa semua. Kasiannya yang dari jauh, apa lagi saat ini mau balik Jawa syaratnya banyak, jadi susah,” imbuhnya.

“Dulu banyak yang dari Jawa jualan disini karena omzet penjualan disini bagus, sekarang ada beberapa orang (Pedang pernak pernik Agustusan dari Jawa) yang tetap kesini, kalau yang ada teman disini mereka kirim barang saja minta dijualin,” tambahnya.

Dirinya berharap pandemi Covid-19 ini cepat berlalu dan kondisi perekonomian bisa normal kembali, terlebih bagi mereka pedagang musiman.

“Ya doanya seperti itu. Apa lagi kami pedagang musiman ini,” sebutnya.(*)

Penulis : Redaksi – Editor : Riky Serampas