![]() |
Kondisi jalan menuju desa Tanjung Kasri |
Pariwarajambi.com – Warga tiga Desa di ujung Serampas semakin terisolir karena buruknya akses jalan menuju desa mereka. Terlebih pada saat musim hujan seperti saat ini, jalan lincin dan berlumpur susah payah mereka lalui untuk mengangkut hasil bumi dan belanja kebutuhan.
Tiga desa tersebut yakni Desa Lubuk Mentilin, Desa Tanjung Kasri dan Desa Renah Kemumu yang keluhkan sulitnya akses masuk keluar desa.
Ahmad Tito, Kades Tanjung Kasri mengungkapkan mirisnya kondisi jalan mulai dari Rantau Kermas hingga Desa Renah Kemumu.
“Kondisinya sangat parah, mulai dari Rantau Kermas sampai Renah Kemumu,” kata Ahmad Tito.
Dia menceritakan banyak titik jalan berlobang dan berlumpur di ruas jalan sepanjang kurang lebih 28 Km tersebut. Kondisi itu membuat harga komaditi Kopi, kulit manis dan hasil sayuran lainnya di wilayah tersebut jauh berbeda dibandingkan tempat lainnya.
“Berat diamprah (Biaya Operasional tinggi) kami didalam itu. Jalan buruk jadi amprah mahal,” ujarnya.
Tidak hanya berimbas pada hasil komaditi masyarakat, buruknya kondisi jalan juga membuat harga kebutuhan pokok di desanya ikut naik.
“Harga Sembako (Sembilan kebutuhan pokok) jadi naik 30 persen,” katanya.
Mirisnya lagi, lanjut Tito sapaan akrabnya ketika harus membawa warga yang sakit atau ibu hamil dari desanya ke pusat kesehatan terdekat yakni di Muara Madras, apa lagi ke ibu kota Kabupaten yakni kota Bangko.
“Yang sangat kami cemaskan saat ada warga yang sakit, atau ibu hamil yang harus mendapatkan penanganan medis,” sebutnya.
Meski disebutnya, aspal yang baru dibangun dari simpang Danau Pauh ke Rantau Kermas sudah sangat membantu dan mempercepat akses warga ke kalau utama lintas Bangko Jangkat. Tapi tetap saja kondisi jalan dari Rantau Kermas Lubuk Mentilin, Tanjung Kasri dan Renah Kemumu saat ini membuat mereka terisolir.
“Alhamdulillah maren Pemerintah sudah mengaspal jalan dari simpang Danau Pauh sampai Rantau Kermas. Kami berharap pemerintah juga meningkatkan kondisi jalan lanjutan dari Rantau Kermas hingga Renah Kemumu,” katanya.
“Karena kondisinya makin parah, apa lagi jika tidak segera ditangani. Itu semakin membuat kami terisolir,” sebutnya.(*)
Penulis : Redaksi – Editor : Riky Serampas
Komentar