![]() |
Masjid Al Hidayah Pancasila di RT 06 Kelurahan Pematang Kandis, Bangko. |
Bahkan Masjid yang berdiri megah di RT 06, Kelurahan Pematang Kandis, Kecamatan Bangko ini diresmikan langsung Presiden Soeharto atas nama ketua yayasan Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP).
Ini dibuktikan dengan adanya prasasti yang ditandatangani Soerharto, dan prasasti tersebut masih terpasang kokoh di dinding Masjid Al Hidayah Pancasila.
Penuturan Ketua RT 06 Kelurahan Pematang Kandis, Hendri Pol. Peresmian masjid tersebut dihadiri langsung Menteri PU pada masa itu, Radinal Mochtar.
“Di Prasasti itu diresmikan tanggal 14 Agustus 1989 dan ditandatangani Soerharto. Waktu peresmian yang hadir waktu itu Menteri PU, Radinal Mochtar,” kata Hendri Pol.
Hendri Pol menceritakan berdasarkan penuturan warga yang sudah lama tinggal di sekitar Masjid Pancasila, bahwa pembangunan masjid tersebut berawal dari warga yang tidak ada masjid untuk melaksanakan ibadah sholat.
“Waktu itu sekitar sini belum ada masjid sama sekali dan masih banyak hutan. Dan waktu itu warga numpang sholat di aula kantor Bupati dan selanjutnya numpang sholat di aula rumah sakit,” sebutnya.
Kebetulan waktu itu, Bupati Merangin (H M Syukur, menurut penuran warga) selain tinggal di rumah dinasnya juga punya rumah di sekitar Masjid Al Hidayah Pancasila atau tepatnya di kantor BKD saat ini.
“Jadi waktu ia pulang ke rumahnya disini warga mengusulkan untuk dibangun masjid. Lalu berangkatlah waktu itu Bupati ke Jakarta mengusulkan pembangunan masjid dan kabar baiknya pemerintah pusat menangapi dengan baik, syaratnya harus ada tersedia tanah,” sebutnya.
Menurut penuturan warga yang sudah lama tinggal disini, lanjut Hendri Pol waktu itu warga iuran membeli tanah seharga Rp 6 juta untuk lokasi masjid.
“Tidak lama setelah itu datang orang dari Jakarta mengecek tanah lokasi masjid akan di bangun, setelah itu dapatlah bantuan dan masjid dibangun hingga selesai. Dan diresmikan Menteri PU waktu itu, Radinal Mochtar.
Seiring perkembangan zaman, Masjid Al Hidayah sudah dilakukan renovasi, namun masjid tersebut masih bisa dilihat bentuk aslinya saat ini. Secara desain bangunan, Masjid tersebut memiliki arsitektural yang khas yaitu, bercungkup susun tiga, mungkin berbeda dengan bentuk Masjid secara umum berbentuk kubah.
“Ada renovasi 2016 lalu, penambahan besar karena tidak mampu menampung jamaah yang jumlahnya makin banyak dan posisi tempat wudhu juga dipindahkan. Kalau bentuk atap utamanya masih bangunan asli,” kata Hendri Pol lagi.
Dari berbagai sumber ada sebanyak 999 Masjid yang dibangun oleh sosok yang dikenal dengan sapaan Pak Harto itu, melalui Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP) yang diinisiasi langsung oleh Pak Harto, tepatnya pada 17 Februari 1982 lalu.(Pjcom)
Komentar