Pariwarajambi.com – Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi menggelar pekan adat melayu Jambi dalam rangka hari adat melayu Jambi ke-2 dengan tema “tujuh abad adat melayu Jambi, takkan melayu hilang di bumi”.
Pekan adat melayu Jambi ini dihadiri Gubernur Jambi Al Haris, Ketua umum LAM Jambi Hasan Basri Agus (HBA), Wakil Gubernur, Ketua DPRD, Kapolda, Danrem 042/Gapu, dan Kajati Jambi.
Acara yang berlangsung di Ratu Convention Center (RCC) Kota Jambi, Rabu (19/07/2023) ini, juga dihadiri sejumlah kepala daerah, pejabat eselon II Pemprov Jambi, dan pengurusan LAM Provinsi dan Kabupaten/Kota se Provinsi Jambi.
Pekan adat melayu Jambi ini diawali dengan tarian rentak melayu Jambi yang dibawakan oleh Himpunan Perempuan Melayu Jambi (HPMJ), selanjutnya penampilan pencak silat.
Pada moment ini juga diadakan penandatanganan perjanjian kerja sama tentang penanganan dan penyelesaian perkara melalui Restorative Justice (RJ) antara LAM Jambi dengan Polda Jambi dan Kajati Jambi.
LAM Jambi juga menyematkan PIN dan penyisipan keris kepada Kepala BIN Daerah Jambi dan Kepala BNN Jambi sebagai pembina LAM Provinsi Jambi. Penyematan PIN dan penyisipan keris ini dilakukan Ketua Umum LAM Jambi HBA dan Gubernur Jambi Al Haris.
LAM Jambi dibawah kepemimpinan HBA juga menyerahkan buku daras adat melayu Jambi kepada Gubernur Jambi yang nantinya akan menjadi materi muatan lokal (Mulok) di sekolah-sekolah di Provinsi Jambi.
LAM Jambi juga memberikan piagam apresiasi peduli adat kepada Bupati/Wali Kota yang peduli dengan LAM Kabupaten/Kota. Selain itu LAM Jambi juga memberikan penghargaan apresiasi kepada Yayasan Rumpun Adat Depati Setio binaan datuk Drs H Azra’l Al Basyari sebagai lembaga yang membina atau mengajarkan generasi muda Jambi seluko adat.
Di penghujung acara pekan adat Melayu Jambi juga tampil peragaan busana adat pengantin dari Kabupaten dan Kota di Provinsi Jambi, pertujukan muluk, dan pertujukan musik melayu Jambi oleh Gong Sitimang pimpinan datuk Zulkarnain.
Gubernur Jambi Al Haris yang bergelar Datuk mangku bumi setia alam sangat mengapresiasi acara puncak adat melayu Jambi yang mana adat melayu Jambi sudah ada di bumi sepucuk Jambi sembilan lurah sejak 7 abad yang lalu.
“Hari adat melayu Jambi dimana hari ini 7 abad sudah perjalanan adat melayu Jambi dan kita baru peringati yang kedua kalinya. Hari ini kita peringatan hari adat yang kedua, tapi adatnya sudah 7 abad artinya sudah sejak 700 tahun lalu adat Jambi ini ada di bumi sepucuk Jambi sembilan lurah. Dan ini telah dilakukan kajian-kajian, menggali lebih dalam kapan adat Jambi dimulai ternyata 7 abad lalu sudah hadir di bumi ini yang namanya adat Melayu pertemuan antara adat bersendi syara’, Syara’ bersedi kitabullah, sampai hari ini menjadi pedoman kita di bumi sepucuk Jambi sembilan lurah,” kata Al Haris.
Gubernur Jambi Al Haris juga mengapresiasi LAM Jambi yang selama 3 tahun ini banyak melakukan terobosan-terobosan, mulai dari kerjasama dengan Polda dan Kejati, juga membuat buka adat Jambi untuk anak muda Jambi.
“Itu terbukti banyaknya kerjasama yang dibangun oleh lembaga adat Melayu Jambi termasuk juga tadi sudah menerbitkan muatan lokal buku adat Jambi, sebab ini dibutuhkan oleh anak-anak kita hari ini, anak-anak kita itu banyak yang tidak tahu apa itu adat istiadat Jambi oleh karena itu kalau mereka paham adat itu sendiri Insyaallah mereka menerapkan di tengah-tengah masyarakat maka Mulok ini nanti saya akan resmikan mengundang kepala sekolah di Jambi ini untuk kita launching sama-sama,” ujarnya.
“Buku itu nanti resmi dipakai di sekolah-sekolah paling tidak anak Jambi ini tahu dengan ico pakai, mana yang baik dalam adat mana yang tidak baik dalam adat, mana yang salah, sebagai putra Jambi yang ada adat Jambi tentu nanti kita akan teruskan sampai ke yang paling bawah dari SMK, SMA, SMP dan SD,”
Al Haris juga mengatakan Kementerian Pendidikan juga memberikan dukungan terhadap napak tilas budaya dengan festival Swarnabhumi untuk kembali membuka kilas balik adat Jambi.
“Saya berharap nanti lembaga adat disatukan dengan acara ini, karena ini bagian dari acara adat juga rangkaiannya banyak sekali mulai Kerinci, Merangin, Sarolangun sampai terakhir nanti penutupannya di Tanjung Jabung Barat,”
“Kami semuanya tentu sangat berterima kasih dengan peran lembaga adat yang sudah sangat banyak membantu kami di dalam tugas-tugas pemerintahan. Insyaallah kalaulah tungku tiga spilin ini semua jalan dengan baik, pemerintah lembaga adat dan ulama Insyaallah Jambi ini aman, nyaman, dan kondusif,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum LAM Jambi Hasan Basri Agus (HBA) yang bergelar Temengung Putro Jayo Diningrat mengatakan banyak rangkaian acara yang dilakukan dalam rangka memperingati hari adat Melayu Jambi yang ke-2. HBA juga mengucapkan banyak terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Jambi yang telah banyak mendukung terselenggaranya acara pekan adat Melayu Jambi 2023.
“Banyak rangkaian acara kita lakukan termasuk ziarah ke makam Rang Kayo Hitam, dalam memeriahkan sebagaimana tahun sebelumnya diadakan berbagai lomba,” katanya.
HBA juga menyampaikan kepergurusan LAM Provinsi Jambi telah memasuki tahun ketiga sejak dilantiknya oleh Gubernur Jambi pada tanggal 21 Desember 2021.
“Pada kesempatan ini akan melaporkan bahwa banyak yang telah kami perbuat dan kami kerjakan yang dimulai dengan sinkronisasi dan pemantapan internal organisasi, pelantikan dan pembentukan pengurus LAM di kabupaten/kota. LAM Jambi juga bekerja sama dengan pihak lain baik dengan pihak media, akademisi instansi bersama dengan aparat hukum seperti dengan pihak kepolisian dan pihak Kejaksaan,”
“Juga memberikan penghargaan kepada para pejabat baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, toko adat dan masyarakat yang telah peduli dan memikirkan dan membangun Jambi. Insyaallah dalam waktu dekat ini kami juga akan memberi gelar kepada Kapolri, juga menyusun buku untuk dijadikan muatan lokal di sekolah. Pada momen ini kita juga memberikan penghargaan dan apresiasi kepada Kepala daerah yang mendukung membina lembaga adat di Kabupaten atau Kota,” sebut HBA.(rky)
Komentar