Harga Pakan Ikan Cekik Petani, Dinas Perikanan Dorong Pakan Alternatif

Pembudidaya maggot sebagai pakan alternatif ikan air tawar

Pariwarajambi.com, Merangin- Pembudidaya ikan air tawar mengeluhkan mahalnya harga pakan. Harga pakan yang “mencekik” petani membuat pembangunan disektor perikanan ini tidak banyak digeluti masyarakat Merangin.

Muzadir Hamzah, pembudidaya ikan air tawar mengungkapkan untuk 10 ribu ikan patin di kolam miliknya, ia harus mengeluarkan biaya Rp Rp 600 ribu perhari hanya untuk pakan ikan.

“Kalau dihitung sampai panen selama tujuh bulan itu biaya pakannya sampai Rp 150 juta,” ungkap Muzadir Hamzah, pembudidaya ikan patin di Kelurahan Pematang Kandis, Bangko.

Ini juga diakui Kepala Dinas Perikanan Merangin, Damai. Ia mengatakan pakan ikan komersil pabrikan harganya semakin merangkak naik.

Saat ini petani harus mengeluarkan uang Rp 345 ribu untuk satu karung pelet seberat 30 Kg.

“Harga pelet mahal Rp 345 ribu per karung berat 30 Kg,” ujar Damai.

Terkait itu, dikatakan Damai Dinas Perikanan Merangin tengah mendorong inovasi pembuatan pakan alternatif melalui program gerakan pakan mandiri.

Salah satunya maggot bisa dimanfaatkan sebagai pakan ikan dan ternak unggas.
Damai mengatakan budidaya maggot merupakan inovasi pakan alternatif dan gerakan pakan mandiri dalam upaya pemulihan ekonomi baru.

“Kita dari dinas melakukan pendampingan dengan PPL. Alhamdulillah budidaya maggot ini sangat membantu petani kita, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan mereka dan ini juga sangat mengurangi biaya yang dikeluarkan petani, khususnya biaya pakan,” sebut Damai.

“Ini (Budidaya maggot) akan terus kita kembangkan lagi kedepannya, kita berupaya tidak hanya memberikan bimbingan tapi juga kita akan berupaya memberikan bantuan modal untuk pembudidaya maggot kedepannya,” tambah Damai lagi.

“Didamping itu, budidaya maggot ini juga membantu mengurangi sampah organik dilingkungan kita. Apa lagi sampai saat ini anggota budidaya maggot itu sudah 65 orang dan punya 35 rumah maggot,” sebut Damai.

Selain maggot, disebut Damai ada beberapa pembudidaya ikan juga mulai mengembangkan pakan alternatif Azolla. Azolla adalah nama tumbuhan paku-pakuan akuatik yang mengapung di permukaan air.

“Itu sudah ada di C2 (Sungai Kapas) mengembangkan Azolla untuk pakan ikan. Itu juga sangat bagus untuk pertumbuhan ikan,” sebut Damai.

Terkait pakan ikan maggot, ternyata disebut petani mampu mengurangi biaya pakan hingga 60 persen. Ini diungkapkan Muzadir Hamzah pembudidaya ikan air tawar patin.

Sementara dengan maggot ini mengurangi biaya pakan hingga 60 persen dan syukurnya lagi saya punya rumah maggot sendiri. Ikan kita beri pakan maggot ini pertumbuhannya lebih cepat dan air kolam tidak kotor, saya sudah membuktikan sendiri,” ujarnya.(Pjcom)

Komentar