Pariwarajambi.com – Korban jiwa tragedi kelam sepakbola di stadion Kanjuruhan Malang terus bertambah. Sementara sejumlah orang dikabarkan masih kritis.
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, mengungkap kini sudah ada 174 orang meninggal.
Baca juga: Tragedi Kelam Sepabola Indonesia, 127 Tewas di Kerusuhan di Kanjuruhan Malang
“Data BPPD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Jatim pada jam 09.30 tadi masih 158, tapi pas jam 10.30 tadi jadi 174,” kata Emil, Minggu (2/10/2022) seperti di lansir Detikcom l.
Menurut Emil, total ada 11 orang luka berat. Sementara sudah ada 298 orang lainnya luka ringan.
Baca juga: Tragedi Oktober di Kanjuruhan
Pihaknya juga mengatakan ada 8 rumah sakit rujukan untuk para korban. Yakni RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, RSI Gondanglegi, RSU Wajak Husada, RSB Hasta husada, dan RSUD Mitra Delima.
Emil menambahkan, sebagian jenazah sudah teridentifikasi. Sebagian lainnya masih belum.
“RS Saiful Anwar tadi sudah membantu identifikasi. Ada lebih dari 10 korban jiwa yang belum bisa teridentifikasi,” papar dia.
Kalau ada keluarga yang mau lapor itu poskonya (crisis center) ada di depan Balai Kota Malang. Kontaknya 112, di BPPD Kota Malang,” lanjutnya.
Tragedi Kanjuruan merupakan imbas dari kerusuhan dalam lanjutan Liga 1 antara Arema FC dengan Persebaya Surabaya. Laga itu berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).
Singo Edan menelan kekalahan 2-3 dari Bajul Ijo dalam laga itu. Kekalahan itu membuat penonton masuk ke lapangan, memicu petugas keamanan menembakan gas air mata. Karena kepanikan di tribune, situasi menjadi tak terkendali dan berujung tragedi.(*)
Komentar