Gubernur Al Haris Safari Subuh di Masjid Keramat Pulau Tengah Kerinci

Pariwarajambi.com – Gubernur Jambi Al Haris melakukan safari subuh di masjid Keramat, Desa Koto Tuo, Pulau Tengah, Kecamatan Danau Kerinci Barat, Kabupaten Kerinci, Jumat (29/09/2023).

Usai sholat subuh di masjid tertua di Kabupaten Kerinci itu, Gubernur Jambi Al Haris mengatakan sholat di masjid Keramat Koto Tuo Pulau Tengah itu menyejukkan hatinya karena melihat antusias masyarakat yang ramai melaksanakan subuh berjamaah.

“Subuh kita di Masjid Keramat ini luar biasa jemaahnya, ini subuh yang menyenangkan hati saya, disini shaf sholatnya banyak terisi,” kata Al Haris.

Gubernur Al Haris mengatakan tahun 2023 ini masjid Keramat mendapatkan anggaran Rp 1 miliar untuk rehap lantai dan tempat wudhu.

“Insyaallah dalam waktu dekat ini sudah mulai pekerjaannya. Kami mohon maaf karena baru dapat membantu anggaran Rp 1 Miliar. Insyaallah masjid ini menjadi perhatian kami kedepannya,” ujarnya.

Al Haris mengatakan masjid Keramat Koto Tuo Pulau Tengah tersebut agar terus dilestarikan keasliannya. Masjid Keramat Koto Tuo disebut Al Haris Masjid bersejarah yang melambangkan Islam yang kuat di Kabupaten Kerinci sejak dahulu.

“Bayangkan zaman dahulu serba sulit tapi orang tua kita bisa membuat masjid luar biasa, ini yang perlu kita lestarikan semangat yang perlu kita budayakan. Agar kelak generasi kita suka membuat masjid, mempunyai semangat membuat masjid. Masjid ini harus pertahan keasliannya,” sebut Al Haris.

Masjid Keramat, Koto Tuo, Pulau Tengah dibangun sekitar abad ke-18 dan merupakan masjid tertua di Kabupaten Kerinci.

Dinamai Masjid Keramat karena masjid ini, dalam riwayatnya selalu terhindar dari bencana yang terjadi di desa itu, antara lain kebakaran hebat pada tahun 1903 dan 1939.

Juga gempa bumi dahsyat yang terjadi pada tahun 1942, tidak berpengaruh apa-apa terhadap masjid itu. Oleh karenanya, dapat dipahami jika masyarakat di desa itu menamai masjid tua ini dengan nama Masjid Keramat.

Masjid ini masih dipertahankan bentuk aslinya, pada dinding bagian atas terdapat lukisan dalam bentuk kaligrafi Al-Qur’an yang sangat indah dan artistik, ditulis oleh Kiai Haji Usman dan Muhammad Surrah.

Uniknya, meskipun tulisan itu sudah berumur puluhan tahun, tetapi tulisannya masih tampak jelas, karena menggunakan cat yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan.

Halaman luar masjid juga cukup luas dan tampak asri. Pada serambi masjid tampak sebuah beduk antik terbuat dari kayu berukir indah.

Tidak diketahui dengan pasti kapan beduk ini didatangkan dan dari mana asalnya. Namun, amat disayangkan karena letaknya di tengah-tengah perkampungan maka keindahan dan kemegahan masjid.(rky/*)

Komentar