Mengenal Festival Junjung Pusako Tanjung Gagak Sarolangun. Budaya tak Boleh Lapuk oleh Waktu

Pariwarajambi.com – Festival Junjung Pusako Desa Tanjung Gagak, Kecamatan Batin VIII, Kabupaten Sarolangun, tahun 2023 ini masuk dalam agenda kenduri swarnabhumi.

Festival Junjung Pusako ini dihadiri Gubernur Jambi Al Haris, Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Ristek Irini Dewi Wanti, Pj Bupati Sarolangun Bachril Bakrie dan Pj Bupati Merangin Mukti, Rabu (27/09/2023) tadi malam.

Baca juga: Gubernur Al Haris Hadiri Festival Junjung Pusako Tanjung Gagak Sarolangun

Gubernur Jambi Al Haris mengatakan dengan adanya festival Junjung Pusako ia berharap agar generasi muda mengenal kebudayaan peradaban Jambi sebagai negeri Melayu, negeri beradat dan beretika.

“Kita ingin anak muda tidak lupa dengan sejarah masa lalu budaya kita, sebagai negeri Melayu, negeri yang menjunjung adat istiadat dan beretika, maka kita junjung adat istiadat itu. Mari dengan festival ini kita gali lagi budaya lama, kita angkat lagi, sehingga tidak boleh lapuk oleh waktu, lekang oleh musim,” sebutnya.

Festival Junjung Pusako adalah Festival yang merayakan Tradisi Junjung Pusako, sebuah ritus yang lestari di Desa Tanjung Gagak, Kecamatan Batin VIII, Sarolangun. Ritus Junjung Pusako secara zahir adalah bentuk penghornatan atas benda- benda peninggalan leluhur, namun secara batin adalah bentuk peringatan atas sejarah setempat.

Ritus Junjung Pusako sekaligus secara zahir adalah cara turun temurun untuk memulai musim bertanam padi ladang. Namun secara batin adalah pula bentuk kearifan pertanian, yang dijiwai oleh nilai kebersamaan, kekompakan, dan gotong royong. Ritus Junjung Pusako dirayakan dalam Festival Junjung Pusako sebagai bentuk kekayaan budaya, yang dapat terus menjadi sumber penciptaan karya dan pengetahuan baru.

Sesuai dengan semangat perayaan Kenduri Swarnabhumi, yang menatap daerah daerah yang dialiri Sungai Batang hari sebagai daerah pusat peradaban unggul di mada lalu. Sungal Batanghari itu sendiri, dua hulunya mengaliri Sarolangun, yakni Sungai Tembesi dan Sungai Batang Asal. Menjaga tradisi Junjung Pusako, adalah menjaga alam, adalah menjaga sungai, menjaga kebudayaan.(rky)

Komentar